Saya mengenal Running Man terlebih dahulu, sekitar tahun 2013. Dengan keterbatasan internet, saya berusaha dengan keras mendapatkan seluruh episode dari awal, yaitu dari tahun 2010! Saya tertinggal ratusan episode, dan mau nggak mau harus maraton buat nonton dari awal. Dengan sedikit rasa tertarik dari episode sekian ratus yang pertama kali saya tonton, maraton terus berjalan di tengah-tengah padatnya perkuliahan hingga saat ini yang episodenya telah mencapai 300an. Bikin nagih, bahkan sambil menunggu episode berikutnya muncul terkadang saya menonton episode-episode sebelumnya. What a nerd. Get a life dude!
Untuk 2 Days 1 Night, saya baru nonton sekitar tahun 2015. Di tengah jenuhnya skripsi dan semakin membosankannya Running Man, entah kenapa muncul tawaran untuk nonton variety show ini. Dan ternyata, 2 Days 1 Night udah berjalan sejak 2007, udah 3 season dan cukup melelahkan kalo maraton dari awal. Akhirnya, saya memutuskan untuk menonton sejak season 3 tanpa menonton sebelumnya.
Kabarnya, kedua serial tersebut merupakan variety show yang sangat bersaing ketat. Berasal dari dua stasiun TV yang besar dan emang bersaing (Running Man dari SBS. 1N2D dari KBS), slot tampil kedua show tersebut konon hampir bersamaan (saya sendiri kurang tahu, karena di website resmi bahasanya Korea -.-) sehingga persaingan viewer dan ratingnya juga ketat. Dengan ketatnya persaingan tersebut, kedua show tersebut terus berbenah dan berusaha memberikan yang terbaik sesuai dengan ciri khas acaranya. Memang, apa yang khas dari kedua acara tersebut?
1. Konsep Acara
Di episode awal Running Man, konsep acaranya adalah name tag ripping atau menyobek/melepaskan name tag yang terletak di punggung peserta dengan beberapa game kecil di luar name tag ripping tersebut. Tempatnya juga wah, karena mereka menggunakan satu buah bangunan besar (mall, landmark khas Korea, dan sebagainya) selama seharian dan tidak ada orang lain selain cast dan crew Running Man. Anjer banget kan, satu gedung gede dibuat syuting orang maen yang maksimal hingga belasan orang aja. Tapi sayangnya, konsep itu nggak bertahan hingga episode terbaru minggu ini.Konsep Running Man udah banyak berubah. Jarang banget ada name tag ripping yang seru kayak di episode awal. Konsep Running Man saat ini nggak lagi di gedung atau landmark gede sendirian. Lebih sering ke tempat-tempat umum dan main beberapa game kecil yang digunakan sebagai petunjuk buat final game. Meski gamenya masih tetep keren, karena masih kelihatan wahnya.
Name Tag Ripping khas Running Man. Sumber : asianroleplay.com
Kalo 2 Days 1 Night (1N2D), konsep acaranya (berdasarkan review, karena saya belum pernah nonton season 1 dan 2) lebih sederhana. Mereka akan berkunjung ke suatu kota dan main syuting selama 2 hari 1 malam. Mereka juga main game, tapi gamenya lebih sederhana. Nggak se "wah" Running Man. Tapi, efek dari game ini sadis. Kalo kalah, hukumannya mulai nggak makan sampai harus tidur di luar pas malemnya. Konsep sederhana ini masih tetep ada sampe episode terbarunya.
Kalo bisa disimpulin, konsep acara Running Man lebih fokus ke game yang dibikin. Sedangkan 2 Days 1 Night lebih fokus ke interaksi antar manusia, atau dalam kasus ini cast, selama 2 hari 1 malam berada dalam acara tersebut.
Game Sederhana ala 2D1N. Sumber : Tumblr
2. Para Pemain/Cast
Semenjak tahun 2010, pemain dari Running Man tidak banyak berubah. Selain keluarnya Joong-ki dan Lizzy di episode-episode awal, mayoritas pemain tidak ada yang berganti. Selama 300an episode mereka terus bersama, tanpa adanya pergantian pemain sama sekali. Namun, keluarnya Gary baru-baru ini mungkin akan memberikan efek lain. Gary sendiri adalah salah satu cast yang bertahan selama 300an episode (meski emang kadang pengen resign) dan memiliki karakter dan tempat khusus di antara tujuh orang cast Running Man.Di 2 Days 1 Night, pergantian cast secara massal terjadi 3 kali, seiring dengan pergantian season. Hanya Jong-Min yang bertahan mulai dari Season 1 hingga saat ini dan Tae-Hyun mulai dari Season 2. Selebihnya, mereka mengganti para pemainnya setiap season. Bahkan, di season 3 ini, mereka telah mengganti seorang cast. Menurut saya, dengan pergantian pemain ini, chemistry antar pemain cukup sulit untuk dibentuk dan pembentukan karakter di mata viewer tiap pemain tidak sekuat Running Man.
Cast 2D1N. (Sumber : 1n2d-fanblog.com)
Cast kedua show ini juga sama-sama heterogen, ada yang penyanyi, komedian, mc, dan aktor/aktris. Mangkanya bisa pas, nggak berat sebelah. Yang jelas, variety show komedi kayak gini yang jelas nongol adalah yang lucu, dan yang lain bisa lucu kalo yang ada peran dari yang nongol ini. Kalo di Running Man ada Jae-Suk dan Kwang Soo, di 1N2D ada Junho sama Tae-Hyun.
Fun Facts, Jong Kook Running Man adalah sahabat Tae Hyun 1N2D, yang juga temen nongkrong seorang aktor yang ternyata adalah temen Gengnya Kwang Soo Running Man. Jae-Suk sendiri kenal baik dengan Junho karena sama-sama komedian dan punya aca di KBS.
3. Strength
Kedua show udah berjalan bertahun-tahun, yang artinya masing-masing udah punya kekuatan sendiri-sendiri. Kekuatan ini yang bikin mereka punya fans tersendiri, yang suka dengan hal unik yang dimiliki.Beberapa kelebihan Running Man menurut saya diantaranya:
- Budget. Jelas, Running Man punya budget (dan bisa dapet sponsorship) yang luar biasa. Mereka udah pernah ke berbagai negara (Indonesia salah satunya), dan game mereka juga nggak main-main gedenya.
- Guest. Yang jadi salah satu ciri khas dari Running Man adalah hampir setiap episodenya selalu ada Guest. Mulai dari komedian, aktor, atlet, sampe boyband/girlband yang ngetop. Pernah di satu episode dimana setiap cast dipasangkan dengan dua personil boyband/girlband, sehingga bintang tamu pada episode itu bisa sampe 14. Belum lagi episode 300 spesial, berapa coba bintang tamunya?
- Drama. Bukan drama korea ya, yang romantis itu. Baik pihak cast maupun PDnya (director) bisa bikin episode yang mampu mengubah-ubah emosi, meski cenderung komedi. Pengkhianatan, kerja keras, hero feeling, thrill, dan sebagainya. Ini paling sering kalo pas name tag ripping, atau pas game gede yang hukumannya nggak main-main.
- Human Interaction. Nah, mungkin ini yang diincar sama PD. Bagaimana interaksi, respon, ekspresi, dan tindakan para cast selama 2 hari 1 malam dengan kondisi yang udah diatur sama PD. Scene di 1N2D bakal terasa lambat, karena bakal dikit banget yang dipotong adegannya. Mereka fokus sama gimana tingkahnya tiap cast dalam game. Menurut saya, ini adalah hal yang menarik karena dapat menunjukkan sifat alamiah tiap castnya tanpa ada rekayasa maupun dibuat-buat. Selain itu, para castnya juga nggak jaim sehingga nggak terlihat dipaksakan.
- Rules. Peraturan bagi cast dan guest yang dateng sudah jelas. Kalah game, nggak makan. Kalah game, tidur di luar. PD benar-benar menegakkan peraturan ini, sehingga beberapa cast harus melewatkan makan siang/makan malam karena kalah.
- Konsisten. Dari dulu sampe sekarang, konsep dari 1N2D tetep sama. Nggak ada perubahan yang signifikan, mayoritas sama. Menjadi sebuah kebiasaan yang menjadi ciri khas tersendiri bagi 1N2D.
4. Weakness
Kelemahan terbesar dari Running Man saat ini (menurut saya) adalah inkonsistensi konsep bila dibandingkan konsep awal yang ditawarkan saat episode awal. Less running, more talking. Dulu seru banget gamenya, apalagi pas name tag ripping. Mungkin karena faktor usia, game yang dilakuin 6 tahun lalu udah nggak bisa lagi dilakuin sekarang. Ini jadi tantangan bagi PD, mengingat rating mereka yang terus menurun dan game yang membosankan. Karena emang fokus dengan game, maka satu episode bakal fokus dengan game yang semakin membosankan itu.Kelemahan 1N2D nggak sefatal Running Man. Karena lebih fokus ke human interaction, satu episode bakal terasa lama banget. Rata-rata dalam satu trip dibagi menjadi dua episode saking panjangnya. Karena apa adanya, mayoritas episode diisi komedi, nggak ada dramanya. Kita gak bakal merasa sedih atau takut karena nonton 1N2D. Chemistry para pemainnya juga kurang kuat, karena memang belum lama. Apalagi anggota baru yang bahkan baru beberapa bulan bergabung. Tapi, bagi yang emang suka komedi, jelas kelemahan-kelemahan ini nggak seberapa dan masih bisa dinikmati. Nggak heran, rating show ini bisa lebih tinggi dari Running Man.
Running Man adalah variety show sekaligus hiburan asal Korea yang menjadi satu-satunya favorit saya sebelum bertemu 2 Days 1 Night. Dengan semakin membosankannya setiap episode Running Man, 2 Days 1 Night menjadi salah satu alternatif dan perlahan mulai menjadi favorit saya dan beberapa orang lainnya sehingga ratingnya bisa meningkat, lebih tinggi daripada Running Man. Tapi, bukan berarti seluruh episode Running Man semakin membosankan. Episode terakhir Gary dan episode pertama setelah Gary pergi sangat menarik bagi saya. Harapannya, PD Running Man bisa lebih kreatif lagi dengan kondisi yang ada saat ini.
(Kalo mau download 2 Days 1 Night atau Running Man, bisa dilihat di sini)
Regards,
Social Plugin